Contoh Sampah Garmen Dan Plastik Rumah Tangga
Jenis Sampah Rumah Tangga
Nah, untuk memudahkan pemahaman kamu, kita bahas secara lebih detail tentang jenis-jenis sampah rumah tangga secara umum, yaitu:
Sampah organik adalah aneka sampah yang bisa diuraikan secara alami oleh lingkungan karena berasal dari sisa-sisa makhluk hidup. Contohnya dedaunan, sisa sayur dan buah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa daging, nasi dan seterusnya. Jenis sampah ini masih bisa diuraikan secara alami oleh hewan pengurai.
Berlawanan dari sampah organik, jenis anorganik ini meliputi sampah-sampah yang sulit diuraikan secara alami hingga membutuhkan waktu ratusan tahun hingga tidak bisa sama sekali terurai. Pernahkah kamu menggali tanah lalu tidak sengaja menemukan plastik kemasan ataupun kaleng yang terpendam?
Nah, itulah yang terjadi pada sampah anorganik. Sekalipun ditimbun tanah, dia sulit diuraikan. Contoh lainnya adalah sampah plastik, botol plastik bekas sabun, sampo, odol, sikat gigi plastik, botol kaca, styrofoam, karet/ban dan lainnya.
Nah, selain sampah organik dan anorganik, ada jenis lainnya yaitu sampah B3. Pernahkah kamu menggunakan obat semprot serangga? Ketika sudah habis, kaleng semprotnya akan menjadi sampah jenis B3. Yaitu sampah-sampah dari bahan kimia berbahaya dan beracun.
Jadi, kemasan-kemasan yang mengandung senyawa kimia berbahaya ini tidak boleh dibuang sembarangan. Harus dipisahkan dan diamankan karena potensi bahayanya cukup tinggi. Apalagi sampah B3 yang sering kamu jumpai? Pembalut sekali pakai, popok sekali pakai, elektronik meliputi kabel bekas, telepon genggam, serta benda tajam seperti silet, alat pencukur, dan sebagainya.
Inilah bagian yang paling penting, tentang bagaimana cara memilah sampah rumah tangga. Langkah-langkahnya yaitu:
Jadi, tunggu kapan lagi untuk mulai memilah sampah rumah tangga? Karena tumpukan sampah yang semakin menggunung tidak akan hilang dengan sendirinya, tanpa peran aktif kita. Yuk, mulai pilah sampah di rumah!
Tanjungpinang - Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang sangat dekat dengan kita. Dikutip dari sustaination.id, faktanya setiap orang bisa membuang 500 gram sampah setiap harinya. Tapi, apakah Sobat Pro Safety sudah tahu apakah sampah rumah tangga?
Sesuai PP No.81 Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga namun tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sederhananya, Anda bisa memahaminya dengan berangkat dari realitas yang paling dekat dulu, yakni tempat sampah dapur rumah atau tong sampah di depan rumah Anda.
Adakah sisa makanan seperti, sisa sayur, kulit buah, sisa daging, atau plastik, botol bekas minuman di rumah Anda? Ya, itu semua merupakan sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga ini salah satu jenis sampah yang membuat puyeng karena termasuk jenis sampah dengan tingkat produksi sangat tinggi dan sulit diberantas.
Mayoritas Sampah Nasional dari Aktivitas Rumah Tangga
Indonesia menghasilkan 30,91 juta ton sampah pada 2021. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 32,30 juta ton. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 40,92% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga.
Sumber sampah terbesar berikutnya berasal dari perniagaan, yakni 18,05%. Sebanyak 17,36 sampah berasal dari pasar. Lalu, 8,15% sampah berasal dari perkantoran. Ada 6,31% sampah yang berasal dari fasilitas publik. Sebanyak 5,77% sampah dari kawasan. Sementara, 3,44% sampah berasal dari sumber lain.
Sementara berdasarkan jenisnya, 39,9% sampah yang dihasilkan masyarakat berupa sisa makanan. Sampah Plastik berada di urutan berikutnya karena memiliki proporsi sebesar 17,7%. Sebanyak 12,9% sampah berupa kayu atau ranting. Sampah berupa kertas atau karton mencapai 12,08%. Lalu, 17,4 sampah berupa jenis lainnya.
Adapun, 64,52% sampah berhasil dikelola sepanjang tahun lalu. Sisanya sebanyak 35,48% sampah masih tersisa karena belum dikelola.
Jenis-jenis Sampah Rumah Tangga
Secara garis besar, sampah rumah tangga dibagi menjadi tiga jenis, yakni sampah organik, anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3).
Sampah organik adalah jenis sampah yang dihasilkan dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan, serta berbagai produk olahannya. Sampah organik ini memiliki sifat mudah terurai secara alami (degradable) dan mudah membusuk.
Dapat diolah menjadi pupuk kompos, tambahan pekan ternak, serta dapat diubah menjadi biogas dan listrik. Contohnya sayur, sisa daging, potongan ikan, buah-buahan yang busuk, daun, ranting kering, kotoran hewan, dll.
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari pabrikan, hasil campur tangan manusia. Sampah anorganik ini memiliki sifat tidak mudah terurai tanpa bantuan manusia dan tidak mudah membusuk.
Dapat dipergunakan kembali atau daur ulang sesuai dengan bahan dasarnya sehingga memiliki nilai ekonomis. Contohnya botol bekas, plastik, kaleng minuman, kaca, kaleng, dan sebagainya.
c. Sampah berbahaya dan beracun (B3)
Sampah B3 rumah tangga adalah sampah yang mengandung bahan atau kemasan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga atau sehari-hari. Contohnya baterai bekas, neon atau bohlam bekas, kaleng aerosol kosong bekas obat nyamuk, pewangi ruangan, dan lainnya, wadah bekas kosmetik, skincare dan cairan pembersih, obat kedaluwarsa, dan lainnya.
Keberadaan sampah organik, anorganik, dan B3 saat ini semakin meningkat. Hal itu dipicu oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dan daya konsumsi masyarakat. Sadar atau tidak, gaya hidup konsumtif telah menghasilkan tumpukan sampah misalnya kebiasaan belanja daring, memesan makanan melalui ojek daring, serta penggunaan tas keresek atau kemasan plastik sudah menjadi keseharian kita.
Dampaknya tak hanya menumpuk, juga mencemari lingkungan (tanah, air, dan udara) yang dapat berakibat merugikan generasi selanjutnya. Dimulai diri sendiri, Anda bisa berkontribusi besar dalam menekan jumlah sampah dengan melakukan pemilahan sampah di rumah berdasarkan jenisnya dan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar.
Sumber : Safety Sign Indonesia
Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun atau biasa disingkat sampah B3 merupakan sampah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya. Tidak seperti sampah organik yang lebih bersahabat, sampah B3 secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Pengelolaannya pun dijalankan secara khusus agar tidak menjadi ancaman bagi lingkungan dan manusia.
Tidak hanya di industri dan laboratorium, hampir di setiap rumah pasti memiliki satu dari beberapa sampah B3 itu. Sebut saja detergent, pengharum ruangan, cairan pembersih kamar mandi, lem perekat, barang elektronik hingga batu baterai. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara penanganannya yang benar. Padahal pengelolaan yang salah dapat membahayakan banyak hal.
Bahaya Sampah B3 Rumah Tangga bagi Kesehatan
Semua produk industri yang mengandung bahan kimia berbahaya dan berpotensi menjadi sampah B3 wajib diberi label informasi. Melansir dari laman Department of Toxic Substance Control California, ada tujuh simbol yang menandakan bahwa barang tersebut berbahaya. Simbol tersebut biasanya dicetak di kemasan atau tertempel pada barang. Dengan mengetahui simbol ini, kita bisa mengetahui risiko apa saja yang bisa muncul jika barang/produk tersebut tidak digunakan dengan benar.
Misalnya sampah b3 rumah tangga seperti detergent yang mengandung surfaktan yang bisa mengurangi kemampuan berkembangbiak organisme air dan menyebabkan menurunnya kualitas air. Jika kualitas air menurun, tidak hanya memengaruhi keseimbang alam saja, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan manusia.
Baterai bekas juga berbahaya jika berkontak langsung dengan manusia. Kandungan unsur timah dan asam sulfat pada baterai dapat menyebabkan gangguan pernapasan, gangguan otak, gangguan kehamilan hingga impotensi.
Jika terpapar kandungan kimia dari sampah B3 terus menerus, dapat mengakibatkan keracunan akut. Kondisi keracunan akut tersebut dapat mengganggu fungsi otak, susunan saraf dan jantung.
Dalam jangka panjang, kandungan racun dalam sampah jenis ini dapat menyebabkan kelainan pada pembuluh darah, ginjal dan darah. Risiko terburuknya adalah kematian.
Agar terhindar dari bahaya sampah B3 tersebut, penting untuk memahami jenis dan cara mengelolanya. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 tahun 2014, disebutkan jika sampah B3 dibedakan berdasarkan sumbernya, menjadi tiga jenis, yaitu:
Contoh-Contoh Limbah Keras Organik Dari Sampah Rumah Tangga – Sisa bahan makanan biasanya akan dibuang begitu saja oleh masyarakat. Sisa bahan ini, kita sebut sebagai sampah karena sudah tidak dipakai lagi.
Sementara ada juga istilah lain yakni limbah, yaitu sampah yang berasal dari proses produksi, yang asalnya dari berbagai proses produksi seperti kegiatan pertanian, industri dan rumah tangga.
Limbah terbagi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Durasi Penguraian Limbah Keras Organik
Limbah keras organik akan memakan waktu yang sedikit lama pada proses penguraiannya.
Hal ini tergantung pada ukuran limbah dan kekerasan limbah. Berikut di bawah ini durasi penguraian limbah berdasarkan jenis limbahnya:
Contoh Karya Ilmiah Tentang Pencemaran Lingkungan beserta Strukturnya
Diolah Menjadi Pupuk Kompos
Apabila kamu gemar berkebun maka tidak ada salahnya kamu mencoba untuk membuat pupuk kompos dari limbah organik rumah tangga.
Pupuk kompos akan sangat bermanfaat untuk menambah kesuburan tanaman kamu.
Proses pembuatannya pun bisa dibilang cukup mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan sebuah wadah yang diberi tanah, lalu disiram dengan air dan tumpuk sampah organik di atas tanah.
Lalu, masukkan air yang dicampur dengan EM4 sejenis cairan pupuk dan masukkan kembali tanah untuk menutupi limbah organik.
Setelah itu, barulah kamu diamkan selama tiga minggu dan bisa kamu gunakan setelahnya.
Cara Mengolah Sampah B3 yang Aman
Karena ada banyak jenis sampah B3, dan kandungannya berbeda-beda, maka cara memperlakukannya juga berbeda. Mulai dari pemakaian, penyimpanan hingga pembuangan. Melansir dari laman Environmental Protection Agency USA, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah B3 dengan baik:
Tips mengolah sampah B3 di atas bisa dilakukan di rumah. Tapi perlu ditekankan jika mengolah sampah B3 itu tidak mudah dan butuh perlakuan khusus. Oleh sebab itu, lakukan konsultasi dengan pakar atau kamu bisa hubungi Waste4Change untuk mendapat arahan yang tepat.
Rumah tangga menyumbang 40,92% terhadap total sampah nasional sebanyak 30,91 juta ton pada 2021.
Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang sangat dekat dengan kita. Dikutip dari sustaination.id, faktanya setiap orang bisa membuang 500 gram sampah setiap harinya. Tapi, apakah Sobat Pro Safety sudah tahu apakah sampah rumah tangga?
Sesuai PP No.81 Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga namun tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sederhananya, Anda bisa memahaminya dengan berangkat dari realitas yang paling dekat dulu, yakni tempat sampah dapur rumah atau tong sampah di depan rumah Anda.
Adakah sisa makanan seperti, sisa sayur, kulit buah, sisa daging, atau plastik, botol bekas minuman di rumah Anda? Ya, itu semua merupakan sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga ini salah satu jenis sampah yang membuat puyeng karena termasuk jenis sampah dengan tingkat produksi sangat tinggi dan sulit diberantas.
Jangan Dibuang Dulu! Olah Sampah Dapur Anda Menjadi Eco Enzyme Serbaguna
Indonesia menghasilkan 30,91 juta ton sampah pada 2021. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 32,30 juta ton. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 40,92% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga.
Komposisi Sampah Berdasarkan Sumber Sampah
Sumber: sipsn.menlhk.go.id
Sumber sampah terbesar berikutnya berasal dari perniagaan, yakni 18,05%. Sebanyak 17,36 sampah berasal dari pasar. Lalu, 8,15% sampah berasal dari perkantoran. Ada 6,31% sampah yang berasal dari fasilitas publik. Sebanyak 5,77% sampah dari kawasan. Sementara, 3,44% sampah berasal dari sumber lain.
Sementara berdasarkan jenisnya, 39,9% sampah yang dihasilkan masyarakat berupa sisa makanan. Sampah Plastik berada di urutan berikutnya karena memiliki proporsi sebesar 17,7%. Sebanyak 12,9% sampah berupa kayu atau ranting. Sampah berupa kertas atau karton mencapai 12,08%. Lalu, 17,4 sampah berupa jenis lainnya.
Komposisi Sampah Berdasarkan Jenis Sampah
Sumber: sipsn.menlhk.go.id
Adapun, 64,52% sampah berhasil dikelola sepanjang tahun lalu. Sisanya sebanyak 35,48% sampah masih tersisa karena belum dikelola.
Mengolah Sampah Dapur Jadi Pupuk Organik Cair, Begini Caranya!
Jenis-jenis Sampah Rumah Tangga
Secara garis besar, sampah rumah tangga dibagi menjadi tiga jenis, yakni sampah organik, anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3).
Sampah organik adalah jenis sampah yang dihasilkan dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan, serta berbagai produk olahannya. Sampah organik ini memiliki sifat mudah terurai secara alami (degradable) dan mudah membusuk.
Dapat diolah menjadi pupuk kompos, tambahan pekan ternak, serta dapat diubah menjadi biogas dan listrik. Contohnya sayur, sisa daging, potongan ikan, buah-buahan yang busuk, daun, ranting kering, kotoran hewan, dll.
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari pabrikan, hasil campur tangan manusia. Sampah anorganik ini memiliki sifat tidak mudah terurai tanpa bantuan manusia dan tidak mudah membusuk.
Dapat dipergunakan kembali atau daur ulang sesuai dengan bahan dasarnya sehingga memiliki nilai ekonomis. Contohnya botol bekas, plastik, kaleng minuman, kaca, kaleng, dan sebagainya.
c. Sampah berbahaya dan beracun (B3)
Sampah B3 rumah tangga adalah sampah yang mengandung bahan atau kemasan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga atau sehari-hari. Contohnya baterai bekas, neon atau bohlam bekas, kaleng aerosol kosong bekas obat nyamuk, pewangi ruangan, dan lainnya, wadah bekas kosmetik, skincare dan cairan pembersih, obat kedaluwarsa, dan lainnya.
Keberadaan sampah organik, anorganik, dan B3 saat ini semakin meningkat. Hal itu dipicu oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dan daya konsumsi masyarakat. Sadar atau tidak, gaya hidup konsumtif telah menghasilkan tumpukan sampah misalnya kebiasaan belanja daring, memesan makanan melalui ojek daring, serta penggunaan tas keresek atau kemasan plastik sudah menjadi keseharian kita.
Dampaknya tak hanya menumpuk, juga mencemari lingkungan (tanah, air, dan udara) yang dapat berakibat merugikan generasi selanjutnya. Dimulai diri sendiri, Anda bisa berkontribusi besar dalam menekan jumlah sampah dengan melakukan pemilahan sampah di rumah berdasarkan jenisnya dan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar.
This study aims to look at the form of the implementation of environmental education in the form of utilization of household waste (inorganic). nvironmental education is a process arbitrarily person to conduct environmental stewardship for sustainable survival. The increasing volume of waste requiring serious treatment of the waste management. Waste management does not use methods and techniques that are environmentally friendly waste management than would be a negative impact on health will also be very disruptive both residential environmental preservation, forest, rice fields, rivers and oceans. One of the forms of waste is household waste in the form of garbage anorgnik. This litter is very dangerous for health and the environment because it is made from inorganic sources of non-renewable natural and contains no chemicals, but its existence is only glimpsed one eye. Utilization of inorganic waste is one that can be done by the whole society to preserve the environment. This research is a descriptive study and a review of the literature. This study hopes to sustainable environmental education is expected to contribute knowledge to all levels of society on the importance of inorganic waste.
utilization of household waste, inorganic waste, implementation, environmental education
Azwar Azrul. 1986. Pengantar Ilmu kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Ismoyo IH. 1994. Kamus Istilah Lingkungan. Jakarta: PT. Bina Rena Pariwara.
Miles. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh tjetjep rohendi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong. L. J. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nitikesari, Putu Ening. 2005. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Sampah Secara Mandiri di Kota Denpasar. Tesis Magister Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.
Sutopo, Heribetus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif Dasar Teorotis dan Praktis. Surakarta: Pusat Penelitian UNS.
Sutoyo, Bagong. 2013. Fenomena gerakan mengolah sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.
Tim Penulis PS. 2008. Penanganan pengolahan sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Undang-Undang No.23 Tahun.1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
https://www.google.co.id/search?q=definisi+limbah&hl=id#hl=id&q=definisi+sampah&s
tart=10. 6 Agustus 2013.
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 398 0 R/ViewerPreferences 399 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 18 0 R 19 0 R] /MediaBox[ 0 0 453.6 680.4] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ½]Ýsã¶÷Œÿ>Š™3M|’ìt:½|_ÚK®w¾ö!éƒlÓ²bKr))7—¿¾»€ EÂÖY�3GAìb±ûÃîâ#篛ÍüfzµIþú×ó×›Íô궾N~=¿X=ü÷üâóC}þn:›/§›ùjyþa{¹Á¢ëéuÝüíoÉ×ß~“üïô$ÏrüGªJòD*‘éD—y&“¦>=ùÏWÉòôäë‹Ó“óïYÂxrqsz bž°„çe¦Y¢ÏJx³€J?|(’ÙZMfôTÚ§NO~�$é“‹ŸNO¾ƒæþuz²'q[Ó�‘¶’`™Ò�JLÊLėȳB%Zd%|uUr…œ½YLgu•|»Jþ…= öx®2¨È4ÖÁ¾À_üƒÞ|ETy®3U$š³Œó„žª„U™�]÷®häÈ“2Ëe_’Àh�ŸYa$I´rû÷*errŸž•“mz&&‹”‰I�žé‰ÊˆÔ«BŒ°èäTž)"¿wŠ£–Èýœž©É „Ë&«&>í’eB…hóøäÔ#]=B öî·ItzUž•"Dï-ŽäM¥IYaL¥ù-My =‡ß"BA‘g&9àeŠ¯~�T*:i³J†äpŸ\{¯§,�Nº(3ò¯�\ɳ"¨`;*ÿòŒ«ä“K~ON8Lw8=²&Yh@æ+™çûÓ“Pñ»·ß$Éù;ô*Þ~óæÛ$Ž· À[È*Ýã'e-UUðߧø°ÁžÉÛ#ƒ>ƒ@$¨é.ïÒ39©—³´šÔ÷«û”å%ÜüY&øüaŠu`¦Ð“‡öÕ-½zȲ]¤…+»0ÆŽŸâ¬=Ã_3@*J^/Íl“ _¸œÃÓ4ó”
Sampah B3 dari Sumber Spesifik
Sampah B3 jenis ini berasal dari industri yang sudah jelas atau spesifik, seperti industri kesehatan dan laboratorium. Artinya, limbah dari kegiatan industri ini akan menjadi limbah infeksius dan termasuk sampah B3 sumber spesifik. Dan jenis sampah ini akan dibedakan lagi menjadi dua, yakni umum dan khusus. Contoh sampah B3 sumber spesifik umum adalah limbah karbon aktif, asam kromat bekas, dan proses tanning. Sedangkan sampah B3 sumber spesifik khusus bisa berupa slag timah putih, copper slag, nikel slag dan lainnya.
Berbau dan membusuk
Saat mengalami proses penguraian limbah organik akan mengeluarkan bau yang khas dan akan membusuk apabila tidak dikelola dengan baik.
Tulang Hewan Berkaki Empat
Agar bisa terurai hingga hancur seutuhnya tulang hewan akan memerlukan waktu hingga bertahun-tahun. Maka dari itu, banyak fosil dari hewan purba yang masih utuh meski sudah beratus-ratus tahun.
Contoh limbah keras organik terakhir. Mungkin kamu belum menyadari bahwa kulit telur ternyata termasuk limbah keras organik.
Kulit telur memerlukan waktu lama untuk terurai, sehingga jika mengolah limbah ini kamu harus mengolahnya dengan benar.
Nah, demikianlah informasi mengenai contoh-contoh limbah keras organik dari sampah rumah tangga yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos.
Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu ya.
4 Contoh Isu-isu Global yang Terjadi di Masa Kini, Sudah Tahu?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari, kita menghasilkan berbagai jenis sampah dari kegiatan di dapur, kamar mandi, ruang tamu, dan area lainnya di rumah. Mulai dari sisa makanan, bungkus plastik, botol kaca, hingga produk pembersih, semua menjadi bagian dari sampah rumah tangga yang harus kita kelola.
Namun, sering kali kita kurang menyadari betapa besar dampak sampah rumah tangga terhadap lingkungan dan kesehatan kita jika tidak dikelola dengan benar.
Apa itu Limbah Keras Organik?
Limbah organik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah basah atau lunak dan juga limbah kering atau keras.
Nah, limbah keras ini adalah limbah yang sangat sulit untuk diurai oleh mikroorganisme, karena bahannya yang sangat keras.