Tuliskan 3 Tiga Dampak Negatif Akibat Perilaku Dusta Bohong Yang Dilakukan
Mengganggu kesehatan mental
Seseorang yang kerap berjudi cenderung mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Kondisi ini umumnya terjadi bila mereka merasa tidak mampu mengendalikan kebiasaan judinya.
Dikutip dari laman Mental Health Foundation, kemenangan ketika judi memengaruhi bagian otak yang melepaskan dopamin. Hormon ini bisa menciptakan perasaan senang dan bahagia.
Jika Anda kecanduan judi, aktivitas lain mungkin tidak akan membuat diri Anda merasa senang. Akhirnya, berjudi akan menjadi pelarian untuk mendapatkan sensasi tersebut.
Menghambat Kemampuan Bahasa Anak
Kebiasaan main smartphone secara berlebihan adalah salah satu faktor risiko keterlambatan bicara (speech delay) yang paling umum, tapi jarang disadari orang tua. Hal ini karena penggunaan yang berlebih bisa membuat anak “ketergantungan” sehingga enggan melepaskan gadget.
Sebuah penelitian tahun 2018 melaporkan, durasi main handphone yang bertambah selama 30 menit per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan bahasa ekspresif sebesar 2,3 kali lipat.
Gangguan bahasa ekspresif itu, Bun, adalah kendala berekspresi, di mana anak dapat memahami apa yang dikatakan orang lain, tapi sulit baginya untuk meramu kata dengan baik untuk merespon perkataan orang tersebut serta kesulitan untuk mengatakan apa yang hendak ia katakan.
Kurangnya interaksi dengan orang lain bisa mengurangi perbendaharaan kata anak. Oleh sebab itu, setiap orang tua harus memperhatikan dan membatasi penggunaan gadget pada anak. Jika tidak segera ditangani, maka anak akan cenderung menutup diri dan enggan berbicara dengan orang lain.
Dampak Negatif Judi pada Kehidupan Sosial
Perilaku judi memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap keharmonisan masyarakat. Beberapa dampak negatif yang dapat diidentifikasi antara lain:
Judi sering kali menjadi penyebab retaknya hubungan persaudaraan. Ketika seseorang terlibat dalam judi, terutama di lingkungan sosialnya, potensi konflik menjadi sangat tinggi. Kekecewaan akibat kekalahan atau ketidakadilan dalam permainan dapat memicu permusuhan antarindividu. Tidak sedikit kasus di mana hubungan keluarga atau persahabatan yang erat hancur akibat perselisihan yang berakar dari perjudian.
Seperti halnya narkoba, judi juga memiliki sifat adiktif yang kuat. Ketika seseorang sudah terjerat dalam lingkaran judi, ia cenderung sulit untuk berhenti. Ketergantungan ini tidak hanya menghancurkan mental pelakunya, tetapi juga berdampak langsung pada finansial mereka. Sering kali, orang yang kecanduan judi rela mengorbankan kebutuhan pokok demi memenuhi hasrat berjudi, yang pada akhirnya menimbulkan kemiskinan.
Judi memberikan ilusi kemudahan untuk mendapatkan keuntungan besar tanpa harus bekerja keras. Namun, kenyataannya, judi justru membuat seseorang kehilangan motivasi untuk bekerja dan berusaha secara produktif. Orang yang terjebak dalam perjudian cenderung malas dan hanya bergantung pada keberuntungan, yang lambat laun akan menghancurkan kehidupan ekonomi mereka.
Memperburuk kondisi finansial keluarga
Salah satu bahaya judi online adalah merosotnya kondisi finansial atau keuangan seseorang.
Meski pada awalnya bisa untung besar, umumnya orang yang terjebak dalam perjudian online akan menghabiskan banyak uang dalam waktu singkat.
Kondisi finansial yang terganggu akibat kebiasaan judi online kerap menjadi pemicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Perilaku judi juga bisa menyebabkan stunting pada anak. Hal ini karena uang yang seharusnya untuk membeli makanan bergizi malah digunakan untuk mencari kesenangan lewat berjudi.
Di manakah Anda bisa mendapatkan bantuan?
Jika Anda, kerabat, atau anggota keluarga menunjukkan tanda-tanda penyakit mental maupun menunjukkan keinginan, perilaku, atau ingin mencoba bunuh diri, segeralah hubungi L.I.S.A. Suicide Prevention Helpline (+62) 811-3855-472 atau layanan konseling psikologi SEJIWA hotline 119 (extension 8).
Dampak Ekonomi yang Menghancurkan
Judi juga memiliki konsekuensi ekonomi yang besar, baik pada individu maupun masyarakat secara umum.
Banyak kasus menunjukkan bahwa orang yang terlibat dalam judi berakhir dalam kemiskinan. Kehilangan uang akibat kekalahan dalam judi sering kali membuat seseorang terjerat utang. Bahkan, untuk melunasi utang tersebut, mereka rela menjual aset berharga atau meminjam uang dari rentenir dengan bunga tinggi, yang hanya memperparah kondisi mereka.
Ketika salah satu anggota keluarga terlibat dalam judi, seluruh stabilitas ekonomi keluarga dapat terguncang. Penghasilan yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan keluarga dialihkan untuk berjudi. Akibatnya, kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan menjadi terabaikan.
Mempengaruhi Psikologis Anak
Kadang, sebagian game ataupun tontonan yang ia akses dari HP memperlihatkan kekerasan, ucapan kasar, atau adegan yang kurang pantas untuk ditiru sehingga dapat berdampak negatif bagi perkembangan psikologis anak jika ia terus-terusan terpapar.
Nah, anak usia dini adalah peniru yang ulung. Terus-terusan menonton konten yang tidak sesuai usianya dapat memicu si Kecil untuk mencoba atau meniru apa yang ia lihat. Terlebih, Anak-anak di usia dini juga belum bisa membedakan mana yang baik dan salah.
Anak-anak yang sudah ketergantungan main HP juga umumnya cenderung sulit mengontrol emosi, misalnya karena:
Cepat marah saat harus berpisah atau melepaskan gadget.
Merespon dengan tantrum apabila gadgetnya diambil.
Menolak untuk berhenti main HP walau sudah diingatkan berkali-kali.
Tidak tertarik untuk bermain dengan teman-temannya.
Maka itu, idealnya, Bunda sebisa mungkin mendampingi si Kecil selama ia main HP untuk memandu dan mengawasi konten yang ia akses.
Langkah Mengatasi Perilaku Judi
Untuk mengatasi dampak negatif judi, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari individu, keluarga, masyarakat, hingga pemerintah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Pendidikan sejak dini tentang bahaya judi sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat. Nilai-nilai agama dan moral harus ditanamkan agar individu memahami dampak buruk dari perilaku ini.
Pemerintah harus memberlakukan aturan yang tegas untuk mencegah praktik perjudian, terutama judi online yang semakin marak. Selain itu, diperlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan hukum ditegakkan secara konsisten.
Bagi mereka yang sudah terjerat dalam judi, dukungan psikologis dan program rehabilitasi sangat diperlukan. Dengan bantuan profesional, individu dapat pulih dari kecanduan judi dan membangun kembali kehidupan mereka.
Judi bukanlah sekadar permainan, tetapi sebuah ancaman nyata yang dapat merusak berbagai aspek kehidupan, baik sosial, spiritual, maupun ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjauhi perilaku ini dan berperan aktif dalam mencegah penyebarannya. Dengan pendidikan yang tepat, regulasi yang tegas, dan dukungan komunitas, dampak buruk dari perjudian dapat diminimalisasi, sehingga masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan kesejahteraan.
Mungkin selama ini kamu tidak menyadari bahwa sikapmu akan mempengaruhi kualitas hubungan pacaranmu. Misalnya, sikap kamu yang jutek, akan membuat pasangan tidak bahagia saat bersamamu. Walaupun kamu jutek karena alasan tertentu, tapi tidak boleh keseringan, Bro! Selain bikin pasangan tak nyaman, sifat jutekmu itu akan membuat pasangan menjauh dari dirimu.
Yuk, ketahui lima dampak negatif berikut ini akibat cowok jutek dengan pasangan. Berikut ulasannya!
Sering mengalami konflik
Sering dijuteki, pasanganmu bakalan tidak bahagia lagi bersama denganmu, lho! Dia akan terus emosi saat setiap kali kamu juteki. Lebih baik ketika ada masalah, cobalah kamu selesaikan dengan baik-baik, bukan malah memasang tampang yang jutek. Jika tetap jutek, bisa-bisa kamu dan pasangan setiap harinya akan diterpa konflik yang buat hubungan kalian menjadi retak.
Jadi bahan pembicaraan orang-orang sekitar
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Orang lain akan heran melihat kamu, karena terus menampilkan wajah yang jutek, sedangkan pasanganmu selalu ceria. Untuk beberapa kali hal itu masih wajar. Akan tetapi jika keseringan, maka orang lain bakal menilai bahwa kamu dan dia bukanlah pasangan yang ideal. Setiap mau pergi jalan atau makan di restoran pasti kalian jadi bahan omongan orang sekitar. Padahal, hanya masalah sepele, tapi kamu malah langsung dicap buruk oleh orang lain.